"Sementara realisasi kontribusi BUMN hingga kuartal III 2023 ytd telah mencapai Rp 448 triliun," bebernya.
Menurutnya, kinerja apik ini juga mendapat respon positif dari pasar. Dia mencontohkan tingkat return perusahaan pelat merah di bursa yang mencapai 28 persen atau lebih tinggi dari emiten swasta yang sebesar 18 persen.
Erick juga terus mendorong keseimbangan antara penyertaan modal negara (PMN) dengan dividen. Komitmen ini telah disampaikan Erick sejak 2019 yang menginginkan porsi PMN dan dividen bisa setara yakni 50:50.
Tak hanya itu, dia bersyukur BUMN berhasil menyetorkan dividen sebesar Rp81,1 triliun atau melampaui target awal sebesar Rp35,3 triliun pada 2023.
Erick menargetkan dividen BUMN pada 2024 akan terus bertumbuh hingga Rp85,2 triliun. "Artinya kalau ditotal, nanti proporsional antara dividen dan PMN mencapai target 50:50, sekarang insyaAllah bisa 55:45," lanjutnya.