Think-tank tersebut mengatakan bahwa cara berpikir negara-negara Eropa perlu diubah. Jika tidak, mereka bisa saja kehabisan ruang fiskal untuk melanjutkan pendanaan sebesar itu.
Baca Juga:
"Daripada mendukung langkah-langkah menekan harga yang sebenarnya subsidi bahan bakar fosil secara de fakto, pihak pemerintah harus mendorong lebih banyak kebijakan yang mendukung pendapatan warga," kata analis riset Giovanni Sgaravatti, seperti dilansir Reuters pada Senin (13/2/2023).
Harga energi melonjak setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Rusia membatasi ekspor energi ke Eropa sebagai balasan atas sanksi Barat.
(WHY)