Mantan Chief Executive Officer China Evergande Xia Haijun dan Chief Financial Officer Pan Darong termasuk di antara para eksekutif juga menerima hukuman denda dan larangan pasar.
Hukuman CSRC bersifat perdata. CSRC menyatakan Hui dan terdakwa lainnya berhak mengajukan pembelaan sebelum hukuman diterapkan.
Tuduhan ini merupakan pukulan terbaru bagi Hui. Evergrande sempat menjadi salah satu pengembang terbesar di China sebelum Hui mengambil utang dalam jumlah besar untuk berekspansi ke seluruh negeri seiring dengan melonjaknya penjualan kondominium. Kerajaan bisnis Hui mulai runtuh setelah regulator memberlakukan pembatasan ketat pada pinjaman, sementara perlambatan ekonomi dan pandemi menghambat penjualan.
Hui ditempatkan di bawah pemantauan polisi pada September 2024 dan keberadaanya saat ini tidak diketahui. Meski demikian, sampai saat ini belum ada tuntutan pidana terhadap Hui.
Hui pernah menjadi orang terkaya kedua di Asia, dengan harta mencapai USD42 miliar pada 2017. Kekayaannya kini anjlok menjadi sekitar USD1 miliar setelah perusahaannya gagal bayar utang pada 2021. Saham Evergrande anjlok dan akhirnya ditangguhkan dari perdagangan. Perusahaan tersebut menerima perintah likuidasi dari pengadilan Hong Kong pada Januari 2023.