“Pak Faisal Basri perlu memperjelas di daerah mana yang beliau maksud ada lubang-lubang bekas tambang di IKN atas perusahaan pak Luhut, agar tidak terjadi fitnah,” tandasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Ekonom Faisal Basri telah mengkritik pembangunan ibu kota baru dan menyinggung adanya lubang-lubang bekas tambang milik Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan menyatakan untuk dilakukan audit atas kerusakan lingkungannya.
“Kemudian ada lagi lubang-lubang bekas ditinggalkan oleh perusahaan Luhut Pandjaitan, dianggap sudah tidak ada tuh. Harusnya kan diaudit dulu kerusakan lingkungannya berapa. Jadinya ada pembersihan dari dosa-dosa masa lalu juga," papar Faisal.
(IND)