Dari studi tersebut, ditemukan pendekatan mix and match vaksin sepertinya memperlihatkan manfaat paling besar bagi orang-orang yang menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis tunggal merek Johnson & Johnson.
Orang-orang yang disuntik vaksin J&J dan kemudian disuntik booster Moderna menunjukkan hasil adanya peningkatan antibodi sebanyak 76 kali lipat selama 15 hari.
Sementara kelompok orang yang dosis pertamanya memakai J&J dan kemudian booster J&J terlihat tingkat antibodinya hanya meningkat empat kali lipat. Dikatakan lebih lanjut, suntikan booster vaksin Pfizer-BioNTech juga lebih efektif dalam meningkatkan level antibodi orang yang mendapatkan vaksin J&J jika dibandingkan dengan booster J&J itu sendiri.
Dokter Dr. Robert Atmar of Baylor College of Medicine, penulis studi penelitian tersebut mengatakan, dengan penelitian tersebut terlihat bahwa apa pun merek vaksin dosis pertamanya lalu ketika disokong suntikan booster vaksin dari Moderna, Johnson dan Pfizer memang menghasilkan respon antibodi yang baik.
“Apa yang ditunjukkan penelitian ini adalah, bahwa terlepas dari apa yang diterima seseorang pada awalnya, dikuatkan dengan salah satu dari tiga vaksin yang kami evaluasi yakni vaksin dari Moderna, vaksin dari Janssen dan vaksin dari Pfizer, menghasilkan respons antibodi yang baik di masing-masing kelompok vaksin,” ujar Dr. Robert Atmar.