Tersendatnya suplai komponen, menurut dia, karena ada beberapa industri komponen yang belum dinaikkan statusnya dari sektor esensial ke kritikal. Hal itu menyebabkan kinerja produksi komponen dalam negeri tidak bisa menyesuaikan permintaan.
"Ada beberapa (industri) komponen yang statusnya tidak naik, sehingga jam kerjanya berbeda, kapasitasnya berbeda. Ini yang tidak ada sinkron antara suplai komponen dengan kami," katanya.
Selain itu, Analis Kebijakan Ahli Madya PKPN BKF Kemenkeu Suska menggarisbawahi penurunan produksi ini sebagai hal yang perlu didorong lagi dampak positifnya.
"Sebetulnya pemerintah berharap dengan memberi insentif ini, sisi produksinya bisa mengejar yang sudah ada di masyarakat. Ini harus perlu dioptimalkan lagi," katanya.
Namun demikian, dia mengapresiasi kinerja penjualan ritel dan grosir yang naik signifikan dibandingkan dengan tahun lalu, meski belum menyamai posisi sebelum pandemi.