Toto memastikan, proses produksi dari proyek tersebut akan direalisasikan pada 2025 atau 2026.
"Dan mereka ditargetkan berproduksi di 2025 atau 2026 untuk end to end," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II, Pahala Nugraha Mansury menyebut, Antam dan LGES terus berkomunikasi terkait penambangan, smelter, hingga precursor. Komponen itu nantinya digunakan untuk pengembangan EV Battery.
"Kita masih jalan terus dengan mereka. Dan kita akan bicara mengenai bentuk kerja sama baik itu di mining, smelting sama precursor, dapat kita tempatkan kepada mereka harus ada komitmen mengenai pengembangan battery cell dan battery pack," ucap Pahala.
Pahala memastikan, konsorsium yang terlibat merupakan perusahaan yang menguasai teknologi baterai, battery cell, dan smelter, dan pertambangan.
(FAY)