Amir berharap dengan diadakannya uji kelayakan dan kepatutan ini bisa menjadi langkah perbaikan di tubuh BPK.
”Kita ingin ada perbaikan di BPK, terutama dalam pengelolaan keuangan. Sehingga, jika selama ini ada temuan-temuan, maka temuannya itu apa dan apa solusinya, dan perbaikan dari segi teknologi misalnya," ujar Amir.
"Semua itu yang akan kita benahi. Kalau auditor ini tentu arahnya ke laporan keuangannya, kita juga mau (ada perbaikan) terhadap kinerjanya,” sambungnya.
Amir mengungkapkan, pihaknya akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Amir menyebut, auditor yang terpilih harus punya kompetensi yang terbaik. Sehingga, layak disebut dengan ’dewanya dewa auditor’.
”Jadi tentu kita harus melihat kapasitas kompetensi audit terhadap BPK, karena kita tahu BPK itu isinya adalah auditor semua. Tentu kalau tadi bahasanya teman-teman ini ’dewanya dewa’ yang harus turun karena ’dewa’ yang mau diperiksa," katanya.