"Namun dengan ekonomi berbasis digital kami harapkan ini bisa tercapai. Dobel u shape setelah naik turun lagi seperti huruf W. Harapan ekonomi kita selalu meningkat seperti huruf V. Seperti ekspor rempah meningkat dua kali lipat dari saat ini 1,2 miliar dollar. Lada, cengkeh, vanila, dan lainnya," jelas Sandiaga Uno.
Menurut Sandi, pemilihan ekonomi menjadi penting dan semua kembali ke SDM, pelatihan, pendamping, dan wirausaha. Dengan entrepreneurship maka SDM yang dicetak akan lebih mumpuni.
"Akses, permodalan, insentif, kita hadirkan bagi para pelaku ekonomi kreatif yang berjumlah 20 juta orang. Perluasan produk, pasar ekonomi kreatif, kita melihat ada adopsi dari e-commerce. E-commerce meningkat luar biasa saat pandemi. Vaksinasi sebagai game changer," tuturnya.
Ada beberapa pelatih dan pendampingan yang di Kemenparekraf secara digital seperti misalnya masak bersama di rumah, wirausaha digital, dan dengan menulis kita menjadi entrepreneurship. Program akses pembiayaan insentif pemerintah sudah di luncurkan Kemenparekraf menyasar 6 subsektor Ekonomi kreatif seperti fashion kuliner, kriya, aplikasi, pengembangan permainan, dan film animasi dan film video. Dana bantuan insentif pemerintah ini untuk modal kerja dan kebutuhan lainnya.
"Program keunggulan ekonomi kreatif ini bisa bekerja sama dengan rekan dari ngobrol perekonomian kreatif, kelas manajemen keuangan, bedah desain kemasan kuliner, gerai kuliner. Before kemasan biasa-biasa saja, setelahnya menjadi award winning packaging. Karena konten is king, kemasan is queen. Together king dan queen di kerajaan. Menjadi ekosistem yang baik," tambah Sandiaga Uno.