Saat ini, generasi silent dan baby boomer yang merupakan angkatan usia 60 ke atas menyumbang 70 persen dari seluruh kekayaan rumah tangga di AS.
Namun, hadirnya Gen Z siap untuk mematahkan tren tersebut.
“Di antara semua kelompok generasi, kekuatan ekonomi Gen Z adalah yang paling cepat meningkat,” kata Andrea Chapman manajer pemasaran untuk Nature and Bloom dikutip Yahoo Finance 2021 lalu.
Chapman mengatakan, saat Gen Z memasuki dunia kerja, pendapatan mereka diperkirakan akan meningkat lebih dari lima kali lipat menjadi USD33 triliun pada 2030, yang mencakup lebih dari seperempat PDB global, dan melampaui pendapatan generasi milenial pada 2031.
Namun, kasus ini adalah proyeksi bagi Gen Z AS. Dengan segudang persoalan ketenagakerjaan seperti pengangguran Gen Z di Indonesia, penting untuk segera merangkul generasi ini agar berkontribusi dalam peningkatan ekonomi dalam negeri.
Jika menurut catatan BPS, jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2024 sebanyak 149,38 juta orang, naik 2,76 juta orang dibanding Februari 2023.
Selain itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Tanah Air juga naik sebesar 0,50 persen poin dibanding Februari 2023.
Penduduk yang bekerja pada Februari 2024 sebanyak 142,18 juta orang, naik sebanyak 3,55 juta orang dari Februari 2023.
Belum lagi persoalan produktivitas yang kini masih menjadi momok dunia ketenagakerjaan di Indonesia.
Dari sisi produktivitas, pada 2022, tingkat produktivitas tenaga kerja awal di Indonesia mencapai sekitar 86,55 juta rupiah per pekerja.
Jumlah tersebut mengalami penurunan pada 2020, namun secara bertahap meningkat sejak saat itu.
Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu indikator perekonomian penting yang sangat berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Adapun menurut data CEIC, Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia turun sebesar 1,63 persen secara tahunan (yoy) per Desember 2023, dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 2 persen pada tahun sebelumnya.
Sepanjang 2001 hingga 2023, Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia rata-rata hanya sebesar 2,94 persen.
Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia mencapai angka tertinggi sebesar 5,56 persen pada 2013 dan rekor terendah sebesar -3,54 persen pada 2020 karena adanya pandemi Covid-19.
Studi ASEAN berjudul Regional Study on Labour Productivity in ASEAN 2021 menunjukkan produktivitas pekerja Indonesia berada di posisi enam dari 10 negara di angka USD23,89 ribu per pekerja.
Adanya Gen Z bisa menjadi potensi ekonomi bagi Indonesia, terutama di sisi produktivitas dan daya saing.
Cara kerja Gen Z yang lebih fleksibel juga bisa merubah lansekap produktivitas perekonomian dalam negeri. (ADF)