IDXChannel - Kenaikan harga batu bara menambah beban industri tekstil yang sedang dalam masa pemulihan. Dampak dari naiknya harga batu bara, akan sangat signifikan karena sebagian besar produksi tekstil yang masih mengandalkan sektor tersebut.
Mengutip program Power Breakfast IDX Channel, Rabu (8/9/2021), asosiasi pertekstilan bahkan menyebut kenaikan harga batu bara akan ikut mengerek biaya produksi sebesar 20%. Hal ini juga berdampak pada semakin menambah beban dan memperlambat percepatan pemulihan.
Kalangan industri tekstil berharap, pemerintah segera turun tangan untuk memenuhi kebutuhan batu bara dalam negeri khususnya untuk kebutuhan industri. Pelaku usaha mendorong pemerintah mengerek naik kewajiban pemenuhan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri atau domestic market obligation atau DMO.
Sejauh ini perusahaan-perusahaan telah melakukan pengetatan dan efisiensi konsumsi. Namun jika berkepanjangan, hal ini akan berdampak pada turunnya utilisasi produksi yang diperkirakan berada di atas 50% sampai akhir tahun.
Sebelumnya diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah menetapkan persentase penjualan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri sebesar 25% dari rencana produksi tahunan yang disetujui.