sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga BBM Bersubsidi Bakal Naik, PB PMII: Masyarakat Belum Siap

Economics editor Yohannes Tohap
21/08/2022 05:00 WIB
PB PMII menyoroti bahwa rencana kenaikan harga BBM akan berdampak nyata bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Harga BBM Bersubsidi Bakal Naik, PB PMII: Masyarakat Belum Siap. (Foto: MNC Media)
Harga BBM Bersubsidi Bakal Naik, PB PMII: Masyarakat Belum Siap. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Polemik rencana Pemerintah menaikkan harga BBM Bersubsidi (Bahan Bakar Minyak) jenis Pertalite dan Solar kini tengah jadi sorotan berbagai pihak. Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menyoroti bahwa hal tersebut akan berdampak nyata bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

Ketua Umum PB PB PMII, M. Abdullah Syukri, mengatakan bahwa sebaiknya pemerintah perlu mengkaji ulang terkait rencana menaikan harga BBM Subsidi. Menurutnya, perekonomian masyarakat hari ini tidak sepenuhnya siap dengan kebijakan tersebut. Bahkan upaya itu akan memperparah angka kemiskinan di Indonesia.

“Perekonomian Indonesia belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi covid-19 dan permasalahan harga bahan pokok yang belum stabil. Jangan sampai rakyat Indonesia semakin menderita dengan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi,” Kata Abdullah pada Sabtu (20/8/2022).

Menurut Abdullah, kebijakan ini dinilai berkaitan dengan permainan politik pasar global, serta peran-peran lembaga keuangan internasional. Dengan dalih kondisi harga minyak dipasar dunia yang naik dan menyelamatkan APBN, menjadi alasan bagi pemerintah untuk mengambil langkah mengurangi subsidi BBM untuk rakyat.

Padahal berbagai sumber telah mengatakan bahwa pemerintah Indonesia masih mendapatkan surplus atau sisa dana di sektor migas. Kader PMII se Indonesia menurutnya, siap bergerak mengawal kepentingan rakyat dan menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Alih-alih hanya mengambil kebijakan di sisi hilir yang langsung berdampak ke masyarakat, lebih baik baik pemerintah fokus pembenahan di hulu, seperti memberantas sindikat mafia bahan bakar dan pengawasan pendistribusian BBM yang tepat sasaran" Ucap Abe.

Terhadap polemik wacana kenaikan harga BBM subsidi tersebut, PB PMII menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Segera menghentikan pembahasan kebijakan pengurangan subsidi BBM dan mengkaji ulang rencana menaikan harga BBM, karena jelas semakin memiskinkan nelayan, petani, buruh maupun masyarakat marjinal.

2. Mengambil langkah-langkah tegas untuk mengatasi defisit anggaran negara, dengan tidak menghilangkan dan merampas hak-hak rakyat.

3. Kami seluruh kader PMII se-Indonesia, senantiasa siap bergerak mengawal kepentingan rakyat dan menolak dengan tegas rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. (FHM)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement