Terlebih jika besaran inflasinya ditambah dengan pertumbuhan ekonomi. Jelas perusahaan tidak akan mampu memenuhi tuntutan para buruh seperti itu. Itu masih mempertimbangkan situasi ekonomi yang terlihat saat ini kemudian dikalkulasikan ke depan.
"Semua belum termasuk risiko ekonomi besar yang ditimbulkan dari perang dan gangguan cuaca atau perubahan iklim," Gunawan menjelaskan.
Saat ini, Rusia belum terlihat akan berdamai dengan Ukraina maupun sekutunya. Terlebih ada ancaman perang antara China dan Taiwan. Kondisi ini diperparah adanya gangguan cuaca akibat perubahan iklim.
"Kalau di Indonesia ke depan, kita berhadapan dengan potensi El Nino. Hal tersebut bukan kabar baik, karena akan ada potensi inflasi dari bahan pangan yang akan mendorong pengeluaran para buruh," tutur Gunawan.
"Produktivitas perusahaan terancam mengalami penurunan, sementara tingkat upah mendesak untuk dinaikkan. Akan ditemui kesulitan dalam menemukan jalan tengah terkait pengupahan nantinya. Sebaiknya memang Pemerintah sudah mengambil ancang ancang untuk mencari jalan keluarnya," pungkas Gunawan. (FAY)