Mentan menyebut, penurunan harga gabah telah terjadi di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat. Selai itu, penurunan harga gabah turut berlangsung di beberapa wilayah lain seperti Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Lampung.
Namun, dia mengakui bahwa harga gabah di Sumatera Utara belum mengalami perubahan signifikan. "Kecuali Sumatera Utara masih tetap harganya," kata Mentan.
Amran menambahkan, terjadinya kenaikan harga beras tidak lepas dari praktik pengoplosan yang menyebabkan harga beras medium dijual dengan harga premium, hingga selisih harga dapat mencapai Rp5.000.
"Harusnya ini beras dijual Rp12.000, tapi dijual Rp17.000. Dan itu sudah berapa tersangka? Banyak tersangka kan?. Kalau selisih Rp5.000 kali 1 juta ton itu sama dengan nilainya Rp5 triliun. Itu korbannya adalah konsumen," ujarnya.
(DESI ANGRIANI)