Kenaikan harga BBM subsidi juga menjadi faktor kenaikan kedelai impor. Seperti di Karangasem, Bali harga satu karung berisi kedelai 50 kg melonjak dari semula Rp500 ribu menjadi Rp638 ribu.
Perajin tempe pun terpaksa menurunkan ukuran dan menurunkan penjualan dari produksi 260 kg per hari merosot menjadi 210 kg per hari.
“Isinya kita kurangi biar sama-sama dapet untung. Pembeli juga tidak mengeluh, karen mereka juga tahu harga BBM naik,” ungkap Suriani sebagai perajin tempe di Karangasem, Bali.
Selain faktor naiknya harga BBM, kenaikan harga kedelai juga disebabkan oleh penghentian anggaran subsidi selisih pembelian harga kedelai impor sebesar Rp800 miliar oleh pemerintah.
(Penulis Ribka C magang)
(SAN)