Melansir Investing.com, Kamis (27/10/2022), pasokan minyak diperkirakan masih cukup ketat ke depan menjelang kebijakan Uni Eropa yang akan mengembargo produk minyak dan gas Rusia,
Kendati demikian, Amerika Serikat (AS) sebelumnya menyatakan akan mengimbangi pengetatan ini dengan melepaskan lebih banyak cadangan minyak. Gedung Putih merilis sekitar 3,4 juta barel minyak mentah dari SPR pekan lalu, yang membuat stok mereka berada di level terendah sejak 1984.
Permintaan minyak di importir terbesar dunia, China, juga diperkirakan akan tetap lemah dalam beberapa bulan mendatang, mengingat negara tersebut tidak memiliki rencana untuk mengurangi kebijakan ketat nol-COVID.
(SLF)