IDXChannel - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kemsnterian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji memberi sinyal pemerintah akan melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite (RON 90) usai harga minyak dunia terus mengalami pelemahan ke level USD71,02 per barel.
Namun, sinyal tersebut tidak akan direalisasikan secara langsung. Penyesuaian harga BBM Pertalite ini baru dapat dilakukan apabila harga minyak mentah terus menurun hingga ke level US$65 per barel.
Adapun harga minyak mentah dunia pada perdagangan Senin (20/03/2023) siang sempat tercatat mencapai US$71,02 per barel untuk jenis Brent, turun 2,7% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) longsor 2,89% ke US$ 64,81 per barel, berdasarkan data Refinitiv.
"Sementara ini kalau [turunnya] sampai US$70, kami hitung masih belum [turun harga Pertalite]. Jadi mulai US$65, harga minyak US$ 65 nanti kita namanya sesuatu yang kita lakukan adjustment ya," ungkap Tutuka ketika ditemui di acara High Level Human Capital Summit di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan hari ini, Selasa (21/3/2023).
Ia menuturkan, ada tiga formula yang turut menentukan perhitungan penyesuaian harga BBM Pertalite yakni harga pokok yang termasuk harga biaya pengadaan dan pengolahan, biaya distribusi, dan margin perusahaan.