Harga minyak juga dipengaruhi oleh pasokan minyak mentah dunia, di mana berdasarkan laporan IHS bulan Februari 2023, proyeksi pertumbuhan pasokan minyak mentah global di tahun 2023 naik sebesar 0,9 juta barel per hari menjadi 2 juta barel per hari jika dibandingkan dengan proyeksi bulan sebelumnya.
Berdasarkan Laporan Mingguan EIA (US Energy Information Administration), terdapat peningkatan stok Amerika Serikat pada Februari 2023 dibandingkan bulan sebelumnya. Minyak mentah naik sebesar 26,3 juta bbls menjadi 479 juta bbls, gasoline naik sebesar 5,5 juta bbls menjadi 240,1 juta bbls, dan distillate naik sebesar 4,3 juta bbls menjadi 121,9 juta bbls.
Penyebab lainnya adalah penurunan tingkat operasional kilang bulan Januari 2023. Di kawasan AS dengan rata-rata sebesar 86,4% turun 5,8% jika dibandingkan dengan tingkat operasinal kilang di bulan Desember 2022. Sedangkan di kawasan Eropa dengan rata-rata sebesar 79,1% turun 7,2% jika dibandingkan dengan tingkat operasinal kilang di bulan Desember 2022.
Namun demikian, menurut exsum tersebut, untuk kawasan Asia Pasifik, terdapat faktor yang menahan penurunan harga minyak mentah yaitu kemajuan atas pembukaan kembali China yang merupakan transisi dari kebijakan zero Covid, dinilai pasar akan meningkatkan permintaan minyak, terutama bahan bakar untuk transportasi, serta perekonomian yang terus membaik di China, yang diindikasikan dengan peningkatan proyeksi GDP sebesar 5,2% di tahun 2023.