Selain itu, dia menegaskan Pemprov DKI terus meningkatkan sinergi untuk menjaga ketahanan pangan jelang Nataru. Pemprov DKI Jakarta bersama-sama TPID dan Satgas Ketahanan Pangan serta para pemangku kepentingan lainnya telah melakukan berbagai upaya dalam pengendalian inflasi, serta mengantisipasi perayaan Nataru:
- Melakukan prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan. Saat ini, prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis bulan Desember 2022 – Januari 2023 berada pada level cukup aman.
- Komoditas yang mengalami kenaikan harga antar bulan menjelang Nataru 2022 adalah telur ayam akibat kenaikan harga pakan ternak dan naiknya permintaan akibat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional serta digunakanya telur sebagai bantuan sosial rutin dan bantuan bencana alam.
Upaya yang dilakukan adalah mendistribusikan telur ayam ras pada kegiatan Pangan Subsidi bagi masyarakat tertentu dengan harga Rp.10.000,- per kg.
- Beras Medium IR III mengalami kenaikan telah terjadi sejak Oktober 2022 disebabkan kenaikan harga Gabah Kering Giling (GKG) tingkat penggilingan karena naiknya biaya produksi beras (pupuk, benih, obat-obatan) dan terbatasnya suplai karena belum masuk musim panen padi.
Pemerintah melalui PT. Food Station Tjipinang Jaya bekerjasama dengan Bulog Divre Jakarta Banten mendistribusikan Beras KPSH Medium sejak Oktober 2022 dan direncanakan akan terus berlangsung sampai Februari 2023. Selain itu, juga mendistribusikan beras jenis premium pada kegiatan Pangan Subsidi Bagi Masyarakat Tertentu.
- Melaksanakan monitoring langsung ke lapangan untuk mengecek harga, ketersediaan, produksi dan distribusi kebutuhan bahan pangan.
- Melakukan kerja sama dengan Pemerintah Daerah yang memiliki surplus komoditas pangan dalam rangka menjaga stabilitas harga dan ketersediaan di daerah baik secara B2B maupun G2G.
- Melakukan pasar murah, bazar murah atau kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).
- Melibatkan berbagai stakeholder terkait seperti kepolisian, kejaksaan, TNI, BPKP, Tim Penggerak PKK dalam melaksanakan upaya pengendalian inflasi di daerah.
- Melakukan inovasi dalam menjaga ketersediaan bahan pangan di daerah melalui berbagai kegiatan misalnya swadaya masyarakat Gerakan menanam tanaman pangan, gerakan hemat energi dan pangan.
- Melakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif serta cepat dengan berbagai stakeholder melalui pemanfaatan teknologi dan informasi misalnya membuat grup Whatsapp untuk memberikan laporan secara rutin yang bertingkat dan berjenjang.
- Menjaga daya beli masyarakat dengan terus melanjutkan berbagai program jaring pengaman sosial di tahun 2023 seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Anak Jakarta (KAJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), Kartu Peduli Anak Remaja (KPAR), Kartu Pekerja, dan Program Pangan Bersubsidi.
(FRI)