Kelompok pembeli ini, terdiri dari pemilik rumah pertama dan keluarga yang lebih mapan yang mencari hunian yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan mereka yang terus meningkat.
"Wilayah Jabodetabek menunjukkan tingkat rata-rata penyerapan bersih bulanan sebanyak 20,1 unit per perumahan selama semester I-2023, menurun 20,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka
tersebut sebanding dengan nilai serapan rata-rata sebesar Rp41,8 miliar per perumahan per bulan," menurut laporan tersebut.
Meskipun nilai ini mencerminkan penurunan 8% YoY atau tahun ke tahun dibandingkan tahun sebelumnya, namun tetap relatif stabil dibandingkan semester sebelumnya (tumbuh 4% semester ke semester) yang menunjukkan daya beli yang menjanjikan dalam pasar. Nilai transaksi rata-rata per unit sekitar Rp2,08 miliar, menunjukkan peningkatan sebesar 15,6% dibandingkan dengan paruh pertama 2022.