Selain telur, Ketut menuturkan, barang pokok lainnya juga berpotensi mengalami kenaikan harga karena El Nino. Lantaran, cuaca yang panas bisa berpotensi kekeringan. Sehingga para petani akan kesulitan memproduksi sayur mayur dalam jumlah tinggi.
"El Nino ini berdampak ke semua tempat belum lagi kalo El Nino berkepanjangan potensi air berkurang, otomatis ke pertanian pun juga bisa berdampak," tambahnya.
Dengan demikian, ini akan mengganggu rantai distribusi yang berjalan. Maka tidak bisa dipungkiri jika di beberapa tempat sewaktu-waktu kekurangan barang pokok tertentu. Maka dari itu, penting kesadaran masyarakat untuk waspada.
Sebagai antisipasi, Ketut menyarankan, masyarakat untuk bijak dalam menkonsumsi makanan. Artinya, makan secukupnya, tidak membuang-buang makanan.
"Karena kita kan terkadang tanpa sadari makan mungkin ngambilnya banyak tapi tidak habis, menurut saya ini harus di rubah. Makanlah secukupnya karena kita tidak baik baik saja," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Mendag Zulhas sempat mewanti-wanti, harga pangan akan naik di tengah cuaca ekstrem El Nino. Oleh karena itu ia mengimbau semua stakeholder serta masyarakat harus bersiap.
"Ini sudah masuk El Nino, kalau saudara-saudara lihat berita, di India panasnya sampai ada korban, juga sebagian Tiongkok, Asean, kemarin di Malaysia, di mana-mana panasnya tidak seperti biasa, tentu ini akan pengaruhi produksi pangan. Jadi kita mesti siap-siap," ujar Mendag saat ditemui di Tangerang Selatan, Jumat (19/5/2023).
(FRI)