IDXChannel - Impor minyak sawit India dierkirakan melonjak 16 persen menjadi 9,17 juta ton pada tahun pemasaran 2022-2023. Konsumsi diperkirakan melonjak seiring meredanya pandemi.
Pembelian yang lebih tinggi oleh India dapat memberikan dukungan lebih lanjut untuk minyak sawit berjangka, yang diperdagangkan mendekati level tertingginya dalam empat bulan.
"Konsumsi turun selama dua tahun berturut-turut karena pandemi. Tahun ini, konsumsi akan pulih sekitar lima persen karena pelonggaran pembatasan dan harga turun," kata Sudhakar Desai, Presiden Asosiasi Produsen Minyak Nabati India, dilansir dari Reuters pada Selasa (7/3/2023).
Menurut Desai, minyak kelapa sawit diperdagangkan dengan harga diskon untuk menyaingi minyak kedelai dan minyak bunga matahari.
Impor minyak sawit India dalam empat bulan pertama tahun pemasaran 2022-2023 yang dimulai pada 1 November diperkirakan melonjak 74 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 3,67 juta ton.
India membeli minyak sawit terutama dari indonesia, Malaysia dan Thailand. Sementara itu, minyak kedelai dan minyak bunga matahari diimpor dari Argentina, Brasil, Rusia dan Ukraina.
“Total impor minyak nabati India bisa naik menjadi 14,38 juta ton pada tahun ini dari 14,07 juta ton tahun lalu,” kata Desai.
“Impor minyak kedelai bisa turun menjadi 3,16 juta ton dari 4,05 juta ton, sedangkan impor minyak bunga matahari bisa naik menjadi dua juta ton dari 1,93 juta ton,” lanjutnya.
(WHY)