Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), konektivitas menjadi hal penting yang harus mendapatkan perhatian serius. Buktinya, sejak 2014 silam tepat saat Jokowi mulai menjabat sebagai Presiden, pembangunan Jalan Tol Trans Jawa mulai dikebut. Hasilnya, Jalan Tol Trans Jawa telah beroperasi dari Merak hingga Probolinggo sepanjang 1.056,38 Km hingga kini.
Jokowi sangat paham bagaimana konektivitas bisa berdampak langsung dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Dalam perkembangannya hingga saat ini, jalan Tol Trans Jawa bukan saja berhasil menghubungkan berbagai wilayah, tetapi juga menghubungkan pusat-pusat ekonomi hingga bermunculannya kawasan industri di sepanjang jalur Trans Jawa.

Kepala Biro Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiharto pada 2018 silam pernah mengulas manfaat adanya konektivitas yang ditunjang keberadaan jalan Tol Trans Jawa. Menurutnya, dengan adanya akses jalan bebas hambatan dan lahirnya kawasan industri, dapat menciptakan efisiensi sehingga akan berdampak terhadap penurunan ongkos transportasi.
"Dengan tersambungnya Tol Trans Jawa juga menjadikan mobilitas barang, logistik, maupun orang menjadi lebih cepat, lebih mudah, dan lebih murah, peresmian Tol Trans Jawa juga diharapkan akan mengintegrasikan kawasan-kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, dan kawasan wisata sehingga ekonomi regional semakin menggeliat," tutur dia.
Ia melanjutkan, dengan kelancaran mobilitas barang dan jasa, keberadaan Tol Trans Jawa juga memberikan manfaat nyata bagi para petani,seperti produk pertanian petani yang biasanya mengirim tembakau dari daerah Temanggung, Jawa Tengah ke Surabaya, Jawa Timur yang selama ini bisa satu kali pengiriman, saat ini bisa sampai tiga kali karena adanya akses tol.