IDXChannel – Kehadiran holding BUMN Ultra Mikro (UMi) dinilai akan mengatrol porsi penyaluran kredit bagi pelaku UMKM, yang diharapkan semakin memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat di tataran bawah pada masa mendatang.
Seperti diketahui, holding tersebut merupakan langkah strategis pemerintah melalui Kementerian BUMN untuk memperkuat ekosistem usaha UMi nasional melalui sinergi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM. Ketiga BUMN tersebut memang dikenal fokus dalam pemberdayaan usaha wong cilik.
Terkait hal tersebut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan saat ini rasio penyaluran kredit perbankan untuk UMKM termasuk UMi di dalamnya masih rendah, yaitu baru sekitar 20%. Besaran persentase tersebut membuat Indonesia kalah dari negara-negara tetangga seperti Singapura 39%, dan Malaysia 51%.
Negara maju di Asia seperti Jepang sudah mencapai 66% dan Korea Selatan sudah 81%. Sedangkan arahan dari Presiden Joko Widodo, porsinya harus mencapai 30% pada 2024 mendatang.
“Arahan presiden kepada kami untuk meningkatkan porsi kredit perbankan dari 20% menjadi di atas 30% pada 2024. Saya kira salah satu pendirian holding ultra mikro juga didasarkan atas kepentingan itu,” ujarnya, Selasa (24/8/2021).