Menurut Pudji, secara tahunan, nilai impor Agustus 2024 meningkat 9,46 persen. Untuk impor migas nilainya turun 0,51 persen yang disebabkan oleh penurunan rata-rata harga agregat.
Sementara untuk nonmigas nilainya naik 11,09 persen dengan komoditas yang mengalami peningkatan tertinggi adalah bijih logam terak dan abu yang meningkat 126,92 persen.
Untuk impor Indonesia menurut penggunaan pada Agustus 2024, secara bulanan nilai impor barang konsumsi turun USD94,99 juta atau minus 4,58 pesen, bahan baku atau penolong ini juga turun USD1,15 miliar atau minus 7,16 persen, dan bahan barang modal masih naik sebesar USD170,58 juta atau 4,69 persen.