Ihwal perbaikan gerbong kereta yang lama, Arya memastikan aspek keselamatan tetap menjadi prioritas. "Karena transportasi yang utama itu adalah faktor keselamatan," kata dia.
Mandeknya rencana impor 10 rangkaian KRL asal Jepang setelah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merekomendasikan agar pemerintah kembali mempertimbangkan langkah tersebut.
BPKP mencatat kapasitas isian atau okupansi gerbong KRL cukup memenuhi kebutuhan penumpang. Hal ini berdasarkan hasil review dan audit lembaga auditor internal negara itu.
"BPKP sepintas-sepintas ya mereka melihat masih ada gerbong-gerbong yang dimanfaatkan, ada beberapa poin tapi detailnya nanti saya lihat ya. Ada beberapa alternatif ya, ada juga yang kurang padat misalnya keretanya dialihkan ke yang padat," ujar Arya.
(YNA)