"Ke 2I subsektor itu memiliki kontribusi yang besar secara nilai ekonomi," ujarnya.
Febri mengatakan ada dua subsektor yang dengan nilai IKI tertinggi (ekspansi) yaitu industri alat angkutan lainnya (KBLI 30) serta industri pengolahan tembakau (KBLI 12).
Sedangkan tiga subsektor yang mengalami kontraksi adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15), dan industri peralatan listrik (KBLI 27).
Febri menambahkan, turunnya IKI pada April 2025 juga dipengaruhi oleh tiga variabel pembentuk IKI yaitu pesanan baru, produksi dan persediaan. Variabel pesanan baru mengalami kenaikan sebesar 2,13 atau mencapai 51,77. Hal serupa juga terjadi pada variabel produksi yang mengalami peningkatan sebesar 2,09 poin atau mencapai 52,43.
Sementara, IKI variabel persediaan produk mengalami perlambatan sebesar 1,15 poin atau mencapai 52,48.
"Meski ada perlambatan pada variabel persedian produk tapi masih di level ekspansi" tuturnya.