"Supaya kita tahu dan bisa diperbaiki dan jangan bilang kita tiba-tiba turun 17 peringkat dari 43 jadi 66. Eh di mana, tell me, kita harus transparan semua," tambahnya.
Menurut Luhut, hasil indeks tersebut tidak fair jika dibandingkan dengan data pelabuhan di Singapura yang menjadi peringkat pertama.
Hal tersebut lantaran kondisi pelabuhan di Indonesia sangat banyak. Terlebih lagi banyak pelabuhan kecil yang menjadi sarang penyelundupan.
"Singapura peringkat pertama. Saya terus terang enggak fair juga dong kamu nilai pelabuhan itu. Katakanlah 34 atau 116 pelabuhan. Kita ini angkanya banyak, tergantung dengan strata kualitas pelabuhannya. Kalau 34 pelabuhan dan lainnya ya susah membandingkannya," jelas Luhut.
Luhut mengaku, tidak menutup kritikan dari pihak luar. Akan tetapi, dalam perbandingan dalam penilaiannya yang perlu diperjelas terkait di mana kelemahan Indonesia.