Indonesia, ujar President IMA Pusat tersebut, masih bisa bertahan dikarenakan tingkat inflasi mulai membaik, yaitu lebih rendah dari akhir tahun 2022, yang saat itu berada di angka 5,5%. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang mengalami perbaikan di angka sekitar Rp 15.000.
“Situasi makro ekonomi Indonesia yang membaik ini, mengingatkan kita di IMA untuk terus optimis bahwa negara kita sanggup untuk melewati krisis dengan baik dan kita di IMA secara bersama-sama harus bisa menangkap peluang tersebut,” ungkapnya.
IMA sebagai asosiasi pemasaran yang terdiri dari Akademisi, Professional, Pemerintah dan Pengusaha, perlu berkolaborasi untuk berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di Indonesia melalui program yang kreatif dan inovatif.
(SLF)