Hal ini kemudian mendorong pertumbuhan pendapatan sebesar 29,9% atau menjadi Rp 59,5 miliar di kuartal I 2022 dari Rp 45,8 miliar di kuartal 1 2021.
ITIC tetap mempertahankan posisi pangsa pasar yang kuat di wilayah Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara, dan terus memanfaatkan potensi peluang pasar baru di Sumatera.
"Hal ini mencerminkan kemampuan dan komitmen Perseroan dalam memperkuat
dan memperluas distribusi dan keberadaan merek produk tembakaunya di seluruh Indonesia," katanya.
Di masa mendatang, Perseroan akan mempertahankan pemaksimalan pertumbuhan pendapatan. Adanya perubahan gaya hidup pasca pandemi Covid 19 dan kenaikan cukai di
awal tahun 2022 akan memberikan dampak positif dan peluang bagi Perseroan.
(SAN)