"Biaya pupuk yang tadinya Rp 2,5 juta per hektar, sekarang naik lebih dari Rp 6 juta per hektar," jelasnya.
Baca Juga:
Selain harga pupuk, dia menuturkan bahwa industri gula menghadapi permasalahan yang lain, yakni persaingan bahan baku yang sangat ketat antar produsen gula.
"Jadi antara satu pabrik gula dengan pabrik gula yang lain harus bersaing untuk mendapatkan bahan baku karena semakin bebasnya pergerakan tebu boleh dikatakan tidak ada batas lagi antara satu wilayah dengan wilayah lain," pungkasnya.
Dwi berharap permasalahan-permasalahan tersebut bisa segera terselesaikan agar industri gula bisa bersaing dan mampu memenuhi kebutuhan konsumsi gula nasional. (RRD)