IDXChannel- Kementerian Keuangan Thailand berharap suku bunga 2025 turun. Penurunan suku bunga tersebut agar sesuai dengan fundamental ekonomi.
Dilansir Channel News Asia, Senin (3/2/2025), Wakil Menteri Paopoom Rojanasakul mengaku akan berdiskusi dengan Bank Sentra Thailand pelonggaran kebijakan moneter.
Salah satu poin diskusinya terkait akses kredit mobil. Sebab, dia menilai saat ini sektor otomotif sedang mengalami kesulitan dan membebani sektor manufaktur.
"Kami ingin melihat penurunan suku bunga kebijakan tahun ini agar lebih sesuai dengan fundamental ekonomi kami dan untuk membantu sektor manufaktur, yang masih menjadi sektor yang bermasalah tahun ini," kata Paopoom Rojanasakul.
"Ini adalah sesuatu yang harus terus kita dorong," ujarnya.
Produksi mobil Thailand turun 17,37 persen di Desember dibanding tahun lalu. Ini jadi penurunan selama 17 bulan berturut-turut.
Tak hanya itu, penjualan mobil domestik 2024 juga lesu. Angkanya turun 26,2 persen ke level terendah dalam 15 tahun terakhir. Lalu tingkat penolakan kredit mobil mencapai 70 persen.
Sementara itu, Bank Sentral mempertahankan suku bunga utamanya pada 2,25 persen pada Desember. Bank Sentral Thailand selanjutnya akan meninjau kebijakan pada 26 Februari.
Gubernur Sethaput Suthiwartnarueput menyebut suku bunga kebijakan saat ini sudah tepat. Namun dia juga membuka kemungkinan akan menyesuaikan jika keadaan berubah.
Paopoom meminta Bank Sentral juga memastikan nilai baht tidak berfluktuasi secara berlebihan. Sebab, hal itu akan mempengaruhi sektor bisnis.
Saat ini, nilai tukar Baht turun 1,07 persen terhadap USD. Selain itu, saham negara berkembang Asia jatuh karena tarif dagang akan segera diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Paopoom menyebut pemerintah Thailand akan mempersiapkan lebih banyak langkah-langkah stimulus. Hal ini untuk mempertahankan momentum ekonomi agar semakin bertumbuh.
(Ibnu Hariyanto)