sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Industri Ritel dan FMCG Berharap Berkah Ramadan 2023

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
10/03/2023 08:00 WIB
Bulan Ramadan dan lebaran identik dengan meroketnya konsumsi rumah tangga di Indonesia.
Industri Ritel dan FMCG Berharap Berkah Ramadan 2023. (Foto: MNC Media)
Industri Ritel dan FMCG Berharap Berkah Ramadan 2023. (Foto: MNC Media)

Dalam sejarahnya, IKK sebulan menjelang Ramadan menunjukkan peningkatan. Jika dibandingkan pada 2021 dan 2022, IKK mengalami kenaikan, terutama di tahun lalu yang melonjak cukup tajam sebesar 128,9 di bulan Mei 2022. (Lihat grafik di bawah ini.)

Kenaikan IKK menjelang Ramadan ini terkait erat dengan optimisme kenaikan penjualan dan keuntungan bisnis di bulan ini.

Menurut survei The Trade Desk bekerja sama dengan YouGov yang dilakukan lebih dari 2.000 responden menemukan 88% masyarakat Indonesia berencana untuk berbelanja dalam mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan.

Masyarakat diprediksi akan banyak membeli hampers, baju dan aksesoris, vitamin kebutuhan ibadah hingga belanja bahan makanan. Perempuan milenial diperkirakan akan berbelanja daring lebih banyak dibandingkan kalangan lainnya.

Survey The Trade Desk menunjukkan perempuan milenial diperkirakan akan lebih banyak berbelanja dibandingkan kelompok masyarakat lainnya selama Ramadan, dimana diperkirakan 49%-nya akan berbelanja produk kosmetik dan parfum, 59% kesehatan dan perawatan pribadi 52%, serta 61% pakaian dan aksesori.

Berdasarkan data, lebih dari setengah responden atau sebanyak 53% berencana untuk menggunakan THR-nya di bulan Ramadan dibanding untuk menabungnya.

Sementara menurut data agregat dari lima situs e-commerce di Indonesia, aktivitas belanja diperkirakan akan memuncak pada 7 hingga 10 hari sebelum Idul Fitri.

Kondisi Industri Ritel dan FMCG Jelang Ramadan

Industri FMCG diperkirakan kembali mengalami pertumbuhan pada bulan Ramadan dan perayaan Idul Fitri. Masa ini menjadi momentum penjualan bagi produsen dan peritel FMCG di negara-negara mayoritas muslim, seperti Indonesia, Malaysia, Turki, Kerajaan Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Di Indonesia, perusahaan FMCG dikuasai oleh segelintir pemain baik global maupun lokal dengan market cap jumbo. Beberapa di antaranya PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan kapitalisasi pasar (market cap) mencapai Rp156,8 triliun. Ada juga PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan market cap Rp60,37 triliun.

Beberapa pemain FMCG terbesar yakni PT Wings Surya, PT. Frisian Flag Indonesia dan PT Santos Jaya Abadi (Kapal Api), tetapi belum mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ada juga produsen susu Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ) dengan market cap Rp17,16 triliun. Serta PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang memiliki market cap Rp115,16 triliun. PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) juga mencatatkan market cap jumbo sebesar Rp8,78 triliun.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement