Sedangkan untuk Pertamax Green 95, yakni dengan RON 95, dibutuhkan rasio kompresi mesin 11:1 hingga 12:1. Ini akan membuat mesin bekerja maksimal dan bahan bakar menjadi lebih irit karena pembakaran sempurna.
Assistant Manager Technical Trainer Eureka Motor Indonesia Ardhi Nurhamzah mengungkapkan, akan terjadi penumpukan karbon jika nilai kompresi dan RON tidak sesuai. Ini akan berdampak pada borosnya bahan bakar dan meningkatnya emisi.
“Biasanya yang paling ideal adalah nilai RON dengan nilai kompresi sesuai. Kalau nilai kompresi terlalu rendah dikasih bahan bakar tinggi berarti kan efeknya penumpukkan karbon,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
“Begitu juga sebaliknya, kalau nilai RON tinggi, kompresinya tinggi, berarti terjadi proses pembakaran yang sempurna. Efeknya emisi akan turun,” imbuh dia.
Sekadar informasi, Pertamax Green 95 diluncurkan sebagai upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon. Bahan bakar ini menggunakan bahan baku terbarukan, yaitu bioetanol 5 persen.