Iblis pun kemudian menggoda istri Ibrahim, yang juga dibalas dengan lemparan kerikil, dan iblis pun menggoda Nabi Ismail AS, yang juga dibalas dengan hal yang sama. Tiga cara menolak godaan ini disimbolkan dalam ibadah Haji dengan melempar jumroh tiga kali.
"Ritual simbolis ini penuh makna, dan juga sebagaimana kita semua di lingkungan Kemenkeu dalam menjalankan tugas sebagai bendahara negara, mengelola keuangan negara yang merupakan ibadah dan kewajiban sesuai UUD dan UU, kita senantiasa digoda atau dihadapkan dengan godaan dan cobaan seperti cobaan pandemi yang begitu hebat dua tahun terakhir, sekarang dihadapkan dengan lingkungan global yang bergejolak baik secara geopolitik yang menimbulkan dampak terhadap kenaikan harga pangan dan energi," jelas Sri.
Bahkan, sebut dia, banyak negara yang tidak mampu menghadapi guncangan dan cobaan ini. Pihaknya juga dihadapkan pada cobaan bagaimana menyehatkan kembali APBN sesudah bekerja keras menjaga rakyat dan ekonomi dari dampak pandemi dan memulihkan ekonomi serta kesejahteraan rakyat.
Dia berharap pada seluruh jajaran Kemenkeu, di dalam melaksanakan ibadah qurban Idul Adha ini, agar senantiasa mampu untuk memegang nilai-nilai moralnya. Nilai-nilai moral dari ibadah qurban adalah sebuah proses yang tidak mudah saat dihadapkan dengan pilihan pengorbanan, yaitu diri sendiri dihadapkan pada tujuan ibadah masing-masing, yang dalam dunia kerja sehari-hari dinamakan integritas.
"Itulah yang tidak boleh diperjual belikan, karena integritas adalah kesetiaan terhadap nilai mulia yang menggambarkan perjuangan kita menjaga pikiran, hati, dan ibadah kita yang kita yakini harus terus menerus kita bersihkan bahkan dari kepentingan pribadi, nafsu, dan godaan dari luar. Ini simbol yang luar biasa besar dari Hari Raya Idul Adha," ungkap Sri.