Sejarah Sudan Selatan
Sudan Selatan adalah negara terbaru di dunia. Tetangganya, Sudan, sebelumnya menguasai tanah dan kehidupan mereka yang tinggal di sana, tetapi referendum publik berakhir pada tahun 2011.
Hasil referendum itulah yang melahirkan Republik Sudan Selatan dan pada tahun yang sama bergabung dengan PBB dan Uni Afrika.
Kekerasan dari pemberontakan yang dipimpin milisi pecah di seluruh wilayah karena banyak yang melihat munculnya negara baru sebagai peluang untuk mendapatkan kekuasaan. Selain itu, Sudan Selatan memiliki banyak rig minyak Sudan, sehingga mengendalikan sebagian besar peluang ekonomi di kawasan tersebut.
Hanya memiliki sedikit sumber daya, Republik Sudan Selatan kesulitan mengendalikan ladang minyak untuk memberikan keuntungan strategis.
Pada tahun 2013, ketegangan memuncak menjadi perang saudara skala penuh yang merenggut nyawa puluhan ribu orang Sudan Selatan dan membuat 4 juta orang mengungsi. Kekerasan terkait masalah ini tidak berakhir hingga 2018, lebih dari lima tahun setelah konflik pecah.