IDXChannel - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) merupakan respon kebijakan moneter yang sifatnya pre-emptive dan forward looking dalam menjangkar ekspektasi inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Kebijakan ini mendukung terjaganya stabilitas perekonomian di tengah masih tingginya risiko perekonomian global. Menurutnya, ada beberapa faktor yang menjadi pendorong BI menaikan suku bunga acuan, faktor pertama menurut Josua adalah ekspektasi inflasi yang meningkat di akhir tahun.
Ekspektasi inflasi yang meningkat didorong oleh peningkatan harga barang bergejolak dan barang yang diatur pemerintah dalam 2 sampai 3 bulan terakhir. Belum lagi, Pemerintah berpotensi melakukan penyesuaian harga BBM dalam waktu dekat.
"Peningkatan kedua komponen inflasi tersebut berpotensi meningkatkan inflasi inti di akhir tahun sebagai efek dari second round," kata Josua kepada MPI, Selasa (23/8/2022).