Dia memperkirakan kenaikan suku bunga berdampak untuk menahan permintaan untuk barang dan jasa dalam derajat tertentu, sehingga inflasi inti dapat dikendalikan. Sedangkan untuk barang bergejolak diperkirakan laju inflasinya akan mulai melambat seiring dengan musim panen di bulan Agustus hingga September.
"Inflasi barang bergejolak berpeluang meningkat kembali di akhir tahun," pungkasnya.
Dia menuturkan, untuk inflasi barang yang diatur pemerintah erat kaitannya dengan kebijakan pemerintah, terutama subsidi energi. Inflasi di akhir tahun diperkirakan mampu mencapai 5,0 hingga 5,5%.
"BI diperkirakan berpotensi untuk melanjutkan kenaikan hingga akhir tahun ini sebesar 50 bps dan hingga awal tahun depan," tuturnya.
(DES)