IDXChannel - Akibat dampak covid-19, PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I tercatat memiliki utang total Rp35 triliun. Sejumlah stategi telah ditetapkan manajemen untuk mengatasi tumpukan utang.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi menyebut pihaknya akan melakukan upaya asset recycling, intensifikasi penagihan piutang, pengajuan restitusi pajak, efisiensi operasional seperti layanan bandara berbasis trafik, simplifikasi organisasi, penundaan program investasi serta mendorong anak usaha untuk mencari sumber-sumber pendapatan baru (transformasi bisnis).
"Kami optimis dengan program restrukturisasi ini dapat memperkuat profil keuangan perusahaan ke depan. Terutama kemampuan kami untuk memastikan penambahan pendapatan cash in, efisiensi biaya dan upaya fundraising. Hal yang menggembirakan adalah adanya kenaikan trafik penumpang di akhir-akhir ini hingga mencapai 129.000 pada 28 November lalu dari rata-rata trafik sebelumnya yang hanya hanya sekitar 55.000 - 60.000 per hari. Hal ini yang membuat optimisme kami terjaga," ujar Faik, Senin (6/12/2021).
Untuk mendorong peningkatan pendapatan, perseroan berupaya menjalin kerja sama dengan mitra strategis, seperti Bandara Hang Nadim Batam, Bandara Dhoho Kediri, Bandara Lombok Praya, pemanfaatan lahan tidak produktif seperti lahan Kelan Bay Bali, dan mengembangkan airport city Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), serta eks Bandara Selaparang Lombok.
Faik juga mencatat, pihaknya tengah berupaya keras untuk menangani situasi sulit dan berkomitmen untuk dapat survive untuk menunaikan kewajiban perusahaan kepada kreditur, mitra, dan vendor secara pasti dan bertahap.