IDXChannel - Derasnya arus modal asing yang masuk di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) berpeluang menjadi magnet bagi investasi global.
Data menunjukkan angka Foreign Direct Investment (FDI) atau penanaman modal asing (PMA) di Asia Tenggara menembus USD224,2 miliar pada 2022.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Anindya Bakrie mengatakan, tren positif ini terjadi seiring diversifikasi rantai pasokan oleh perusahaan multinasional ke kawasan tersebut.
Berkat pertumbuhan FDI, ASEAN dinilai mampu mempertahankan rata-rata pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 4,4 persen sejak 2010.
“ASEAN sudah menjadi magnet utama bagi investor dunia. Dengan stabilitas ekonomi dan peluang yang terbuka lebar, kawasan ini menawarkan potensi yang luar biasa untuk pertumbuhan berkelanjutan," ujar Anindya dalam pertemuan ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2024 di Vientiane, Laos, Kamis (10/10/2024).
Anindya menyebut, Singapura dan Indonesia menjadi pemain kunci dalam masuknya arus modal asing di kawasan.
Khusus Indonesia, dia menilai, negeri berpenduduk terbesar ke-4 dunia ini telah berada di jalur yang tepat untuk terus menarik minat perusahaan multinasional.
"Banyak perusahaan saat ini mulai mendiversifikasi rantai pasokan mereka, dan ASEAN menjadi pilihan logis. Infrastruktur yang semakin baik dan kebijakan pro-investasi menjadi daya tarik utama," tutur Anindya.
Arus masuk FDI yang kuat ini, kata dia, diperkirakan akan terus berlanjut, seiring dengan peningkatan daya saing negara-negara di kawasan ini dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
“Kita harus terus memperkuat daya tarik investasi dan memastikan bahwa iklim bisnis kita di ASEAN mendukung inovasi dan pertumbuhan," ujar Anindya.
(Fiki Ariyanti)