Sebagai catatan, lima daerah utama yang menjadi pusat hilirisasi di Indonesia didominasi oleh Sulawesi Tengah dengan investasi Rp90,2 triliun yang ditopang sektor nikel (90,9 persen). Kemudian Maluku Utara menyusul dengan realisasi Rp57,6 triliun di mana 99,5 persen berasal dari nikel.
Lalu, Nusa Tenggara Barat mencatatkan investasi Rp35,4 triliun yang seluruhnya untuk komoditas tembaga, sedangkan Riau berkontribusi Rp29,9 triliun, dengan 78,8 persen dialokasikan untuk hilirisasi CPO. Adapun hilirisasi pulp and paper berpusat di Jawa Barat dengan realisasi Rp28,7 triliun.
(Rahmat Fiansyah)