IDXChannel - Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, mengimbau kepada emak-emak di seluruh nusantara untuk menolak BPA. Pasalnya, di beberapa produk makanan dan minuman terdapat zat Bisphenol A (BPA) yang sekarang ini menjadi agenda internasional.
"Saya hanya mengingatkan kepada ibu-ibu di Nusantara bahwa BPA berbahaya. Bukan hanya galon (guna ulang, red). Galon guna ulang itu kenapa terjadi migrasi BPA karena di jalan saat pengangkutan terpapar matahari, dilempar-lempar yang membuat terkelupas. Begitu juga wadah plastik yang lain. Intinya harus menolak BPA," kata Arist Merdeka Sirait di Jakarta, Sabtu (12/6/2021).
Arist juga mendesak Badan POM sebagai pemegang regulator peredaran pangan dan obat-obatan untuk memberi label peringatan konsumen pada kemasan plastik yang mengandung BPA.
"Setelah ini (konferensi pers-red) saya akan mendatangi BPOM untuk mendesak agar segera dilakukan pelabelan. Segala hal yang menyangkut informasi produk harus jelas. Kode daur ulang juga harus dicantumkan besar-besar. Supaya ibu-ibu dapat melihat dengan jelas sehingga bisa menghindari. Karena dampak paparan BPA itu bisa menimbulkan kanker, lahir prematur. Dan bahkan hasil penelitian terbaru pada 21 April 2021, bukan hanya berbahaya bagi bayi balita dan janin. Tapi juga merusak otak orang dewasa," tandas Arist.
Ketua JPKL, Roso Daras, menginformasikan kepada ibu-ibu di seluruh Nusantara agar menghindari kemasan yang mengandung BPA sebagai wadah makanan dan minuman untuk bayi, balita dan ibu hamil, selain itu juga untuk mendesak Badan POM sebagai lembaga pemegang regulator peredaran makanan, minuman dan obat-obatan agar segera memberi label peringatan konsumen pada galon guna ulang supaya tidak dikonsumsi oleh bayi, balita dan janin pada ibu hamil.