Bhima mejelaskan memang saat ini harga minyak dunia tengah turun, dari harga tertingginya sempat tembus USD100 perbarel, kini sudah dibawah USD100 per barel, penurunan itu menurutnya karena faktor resesi global yang membuat permintaan turun.
"Iya mulai turun tapi untuk sentuh asumsi USD63 per barel nampaknya butuh waktu," kata Bhima.
Sebelumnya, menurut Bahlil jika harga minyak saat ini berada di level USD100 per barel, maka nilai subsidi yang harus dikeluarkan pemerintah dapat mencapai Rp500 triliun.
"Saya menyampaikan sampai kapan APBN kita akan kuat menghadapi subsidi yang lebih tinggi, jadi tolong teman-teman sampaikan juga kepada rakyat bahwa rasa-rasanya sih untuk menahan terus dengan harga BBM seperti sekarang feeling saya harus kita siap-siap kalau katakanlah kenaikan BBM itu terjadi," kata Bahlil pada konferensi persnya beberapa hari lalu. (TYO)