“Menurut asisten Elon, tidak biasanya ia menerima tamu seperti kali ini. Antusiasme dan ketertarikan saya lihat dari wajahnya,” bebernya. Ia pun sempat penasaran mengapa Elon yang beberapa waktu lalu agak sedikit kaku dengan beberapa “policy” terkait industri “electric vehicle” dan pengolahan nikel di Indonesia, kini bersemangat.
“Terlepas dari hal tersebut, yang paling melegakan bagi saya adalah saat Elon menyampaikan alasan ketertarikannya kepada kerjasama kali ini,”urainya.
“Karena paparan saya tentang potensi besar Industri Nikel di Indonesia yang mengubah persepsinya karena ia anggap sangat menjanjikan untuk mampu men-supply bahan baku baterai mobil listrik, yang sangat dibutuhkan oleh Tesla tentunya sebagai salah satu produsen kendaraan listrik ternama,” tutupnya. (RAMA)