Tidak hanya itu, Presiden Jokowi turut menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia, serta dukungan untuk usaha kecil dan menengah. Delegasi World Bank juga mencatat berbagai program untuk mendukung infrastruktur listrik dan praktik terbaik yang telah dilakukan di negara lain seperti India.
"Ada beberapa best practice yang dilakukan di India, di mana India juga bisa mencari fund sejenis PLN namun fund tersebut di-back up atau didukung oleh World Bank," ujar Airlangga.
Terakhir, Airlangga mengatakan Presiden Jokowi mendorong kebijakan penanganan keberlanjutan, termasuk pengembangan nursery untuk tanaman dalam skala besar di tanah air, di antaranya Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Bali.
"Dari World Bank merasa bahwa program yang dilakukan oleh Indonesia adalah program yang sifatnya masif, skala besar, dan juga dengan masif dan skala besar itu diharapkan bisa menjadi percontohan untuk negara-negara lain di luar Indonesia," kata Airlangga.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sementara itu, delegasi World Bank yang hadir adalah Anna Bjerde selaku Managing Director of Operations World Bank, Manuela V. Ferro selaku Regional Vice President, Carolyn Turk selaku Country Director Indonesia & Timor-Leste serta Seynabou Sakho selaku Director of Operations.
(Febrina Ratna)