Sementara itu, CEO Livingstone International, Ivan Paulus mewakili diaspora Indonesia di Australia mengaku, produk-produk Indonesia cukup diminati di Australia.
Namun demikian, saat ini nilai serap masih dinilai rendah, dari 65 ribu jenis produk dengan nilai impor USD220 juta, Indonesia masih di bawah 12% sehingga dibutuhkan percepatan produksi dari pabrik-pabrik serta UMKM Indonesia untuk memasok kebutuhan
atas produk Indonesia yang semakin besar di Australia.
“Kami berkomitmen mengalihkan sebanyak mungkin produk impor dari China menjadi produk dari Indonesia,” tutur Ivan juga merupakan penerima penghargaan Primaduta Award 2022.
Pada pertemuan tersebut, Menko Airlangga dan Menlu Retno juga menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding atau kontrak dagang antara Livingstone International dengan PT Asia Cakra Ceria Plastik dan Livingstone dengan La Moringa.
Sementara MoU Kerja sama antara UMKM Yogyakarta dengan para pelaku UMKM di Melbourne yang menggunakan dana keistimewaan DI Yogyakarta, telah dilakukan sebelumnya pada 8 Februari 2023.
(FAY)