Langkah ini diharapkan dapat mempercepat peningkatan kelas UMKM serta memperkuat peran Kadin sebagai penggerak utama diplomasi ekonomi di kawasan ASEAN.
WKU Sarana, Prasarana & Usaha Ali Said menambahkan kolaborasi ini menempatkan infrastruktur dan konektivitas sebagai faktor penting dalam mendukung pembangunan ekonomi.
“Kami dorong bukan hanya infrastruktur fisik, tapi konektivitas antar-pelaku usaha, termasuk pemberdayaan perempuan dan UMKM dalam skala ASEAN,” ungkapnya.
Ketua Komite Tetap Kemitraan Strategis Sarana, Prasarana & Usaha Kadin, Poppy Zeidra, menyampaikan pertemuan ini merupakan bagian dari strategi diplomasi bisnis modern yang menuntut pendekatan aktif.
“Kita harus jemput bola. Integrasi kemitraan strategis ini adalah bagian dari positioning Indonesia sebagai magnet investasi, khususnya di era kepemimpinan Presiden Prabowo untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” jelasnya.