Likuiditas sebesar Rp200 triliun yang tersedia disebutnya dapat mendorong tumbuhnya proyek-proyek baru, asal didukung regulasi yang tepat.
"Itu bisa sampai kepada program-program atau proyek-proyek baru oleh pengusaha-pengusaha yang mudah-mudahan bernaung di dalam Kadin, dan juga pemerintah sadar bahwa untuk meningkatkan atau memperbaiki angka ICOR yang menandakan produktivitas daripada setiap uang yang diberikan, itu juga berkembang atau membaik berbarengan dengan deregulasi dan juga insentif yang diberikan," katanya.
Selanjutnya, Anindya menegaskan pentingnya mempercepat hilirisasi dan industrialisasi di sektor padat karya seperti alas kaki, tekstil, dan elektronik.
Dia juga menyoroti perlunya mendorong hilirisasi industri masa depan, termasuk industri hijau, elektrifikasi, kendaraan listrik, dan energi terbarukan. Kemandirian riset nasional juga menjadi aspek penting yang harus diperkuat, sebagaimana arahan Presiden dan Kepala BRIN.
Rekomendasi terakhir menyoroti peningkatan produktivitas nasional. Anindya menilai program MBG bukan hanya memberi manfaat gizi bagi generasi masa depan, tetapi menjadi fondasi jangka panjang bagi peningkatan kualitas SDM.
Dia menambahkan bahwa pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan perlu terus diperkuat.