Di samping itu, Anindya mengatakan, pemerintah perlu memberikan kemudahan dan kepastian berusaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sini, dukungan kebijakan fiskal dan moneter memainkan peran untuk menggairahkan dunia usaha.
"Sehingga teman-teman yang ingin berusaha di bidang tersebut harus dimudahkan, ini terutama dalam bidang pendidikan, pariwisata. Apalagi Presiden memberikan kesempatan kepada Kadin untuk pergi berperan dari sisi swasta," katanya.
"Ini semua dibutuhkan, kembali lagi, suatu kebijakan fiskal dan moneter yang dianggap prudent atau kehati-hatian. Inilah yang kelihatannya dari pemerintah benar untuk mengutamakan supaya sinyal di pasar itu jelas," ujar Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) itu.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 mencapai 5,03 persen. Konsumsi rumah tangga menjadi pendorong utama dengan kontribusi terhadap pertumbuhan sekitar 2,6 persen.
(Rahmat Fiansyah)