sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kadin Sebut Kelas Menengah Jadi Kunci Dongkrak Ekonomi Tumbuh 8 Persen

Economics editor Tangguh Yudha
05/02/2025 17:18 WIB
Kadin Indonesia menilai, kelas menengah memainkan peran kunci untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Kadin Indonesia menilai, kelas menengah memainkan peran kunci untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi 8 persen. (Foto: MNC Media)
Kadin Indonesia menilai, kelas menengah memainkan peran kunci untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi 8 persen. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai, kelas menengah memainkan peran kunci untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Kelas menengah, termasuk atas, selama ini menjadi penopang utama konsumsi.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan, komponen Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sekitar 60 persen ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Kemudian diikuti oleh investasi sekitar 25 persen dan sisanya belanja pemerintah serta ekspor-impor.

"Jadi penting untuk menjaga, dalam era yang tidak gampang ini konsumsi domestik itu tetap ada, karena 70 persen dari konsumsi domestik itu datang dari kelas menengah dan atas," ujar Anindya di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Menurut Anindya, pemerintah perlu menjaga konsumsi domestik untuk kelas menengah, termasuk kelas atas, agar tetap confidence. Golongan ini, kata dia, kerapkali diabaikan sementara pemerintah hanya fokus pada kelas bawah lewat kebijakan bantuan sosial (bansos).

"Kalau kita lihat memang ekonomi bisa tumbuh di atas 5 persen. Tapi tantangannya kita tahu ada di kelas menengah, atas. Kalau kelas bawah kita tahu ada dukungan BLT (bantuan langsung tunai), tetapi ceruk-ceruk yang besar ini ada di konsumsi kelas menengah, atas," ujarnya.

Di samping itu, Anindya mengatakan, pemerintah perlu memberikan kemudahan dan kepastian berusaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sini, dukungan kebijakan fiskal dan moneter memainkan peran untuk menggairahkan dunia usaha.

"Sehingga teman-teman yang ingin berusaha di bidang tersebut harus dimudahkan, ini terutama dalam bidang pendidikan, pariwisata. Apalagi Presiden memberikan kesempatan kepada Kadin untuk pergi berperan dari sisi swasta," katanya.

"Ini semua dibutuhkan, kembali lagi, suatu kebijakan fiskal dan moneter yang dianggap prudent atau kehati-hatian. Inilah yang kelihatannya dari pemerintah benar untuk mengutamakan supaya sinyal di pasar itu jelas," ujar Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) itu.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 mencapai 5,03 persen. Konsumsi rumah tangga menjadi pendorong utama dengan kontribusi terhadap pertumbuhan sekitar 2,6 persen.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement